Jumat, 22 Januari 2016

PSIKOLOGI DAN INTERNET Di edit oleh Jayne Gackenbach

Nama : Maesyaroh (16514297)
           Muhammad Dhumma (17514156)
           Siti Nurjanah (1A514381)
Kelas  : 2PA09


ANAK-ANAK DAN INTERNET
(Connie K. Varnhagen)

PENGANTAR
Internet adalah lingkungan virtual yang luas. Anak-anak dapat mengakses berbagai
informas
i. Mereka dapat berkomunikasidengan orang lain dari seluruh dunia, dapat mendengarkan musik dari seluruh dunia,menonton, dan bermain game yang mengujiketerampilan dan koordinasi mereka. Tapi anak-anak juga dapat mengakses pornografi, kebencian, dan terorisme.Selain itu, anak-anak rentan terhadap ajakan seksual,predasi, cyberbullyingdan pelecehan. Bagaimana kita membantu mereka dalam mengakses internet pada saat yang sama, melindungi mereka darisisi gelap dari Internet?

APA YANG ANAK LAKUKAN KETIKA MENGAKSES INTERNET?
Anak-anak terutama mengakses internet melalui World Wide Web. Anak-anak
menggunakan Web untuk mengakses informasi melalui pencarian dan browsing situs Web
yang disukai; berkomunikasi menggunakan e-mail, instant messaging, dan diskusi;
mengaskses musik, video, dan permainan komputer (Environics Research Group, 2001;
Rideout dkk., 2003; Roberts et al., 2005). Anak-anak kecil mungkin juga memiliki account e
-mailuntuk berkomunikasidengan anggota keluarga. Anak-anak juga menggunakan pesan instan untuk berkomunikasi denganteman, sering secara paralel dengan bermain game komputer atau melakukan pekerjaan rumah (Shiu& Lenhart, 2004). Anak-anak paling sering berselancar di Web untuk game dan musik tapi merekajuga mencari informasi untuk tugas sekolah dan kepentingan pribadi (EnvironicsKelompok riset, 2001; Lenhart et al., 2001).
Sumber internet khusus anak menjadi semakinpopulerdiantaraorang tuadanpendidik, dan dipasarkan sebagaisarana akses internet untuk anak-anak dengan aman dan nyaman. Sebagai contoh, meskipunbanyakanak-anak menggunakanHotmail(http://hotmail.com) atauYahoo(http://mail.yahoo.com) yangtersediauntuk semua orang, pelayanan e-mail khusus anak sepertiKidmail(http://kidmail.net) danSurfBuddis(http://www.surfbuddies.com) memberikanbebas spam, e-mail yang amanserta biaya yang sedikit. Sumber daya inimemungkinkan orang tua untukmembatasikontake-mail anak-anakdanprogramsecara otomatismenyaringkonten yangdipertanyakandan spam.
Akhirnya, akses internet anak-anak dapat dikontrol melalui penggunaan penyaringan
program, seperti Net Nanny (http://netnanny.com) atau Cyber
​​Sitter(http://www.cybersitter.com),dan browser untuk anak-anak, seperti zExplorer (http://www.zxplorer.com). Program-program komersial membatasi akses anak-anak ke Internet,penyaringan spam, iklan, dan konten ditentukan yang  pantas untuk anak-anak.
Karena sulit untuk mendefinisikan manakah spam dan konten yang tidak pantas, program initentu memberikan akses yang sangat terbatas ke Internet.

KEKHAWATIRAN
Secara historis, orang tua, guru, pembuat kebijakan, dan pers telah peduli
tentang efek samping dari media pada anak-anak (Gackenbach & Ellerman,1998; Paik, 2001;Wartella & Jennings,2000).Film,radio,dantelevisi dilihat sebagaipotensi
yang berbahayabagi perkembangan anak. Komputer dinilai merampas peluang anak-anak  dalam perkembangan sosial dan fisiknya.Kritikus memperingatkan bahwa kegiatan kontak sosial danfisik tergeser olehwaktu yang dihabiskan di depan komputer sama dengan kekhawatiran yang muncul ketika televisi ada di ruang tamu.Karena internet dapat diakses secara bebas, kritikus juga prihatin tentang anak-anaksedang terkena masalah yangtidak bisa mereka pahami atau atasi, seperti pornografidan kebencian. Akhirnya, mengingat anonimitas internet, kritikus sekarang menjadisemakin khawatir tentang anak-anak menjadi korban predator seksual
dan cyber-
bullies.

PERKEMBANGAN SOSIAL
Anak-anak mengembangkanrasasiapakah mereka danbagaimana merekamasuk ke dalam keluargamereka,sekolah, dan masyarakat. Merekabelajar untukmengevaluasisecara kritis karakteristik yang mendefinisikandiri mereka sendiri danmereka belajaruntuk mengendalikanperilaku merekauntuk beradaptasi denganmasyarakat,normadan nilai-nilai. Aspek-aspekperkembangan sosialdibutuhkananak-anak untukberinteraksidengan orang lain, untukmembedakan diridari orang lain, membandingkan karakteristikdiri denganorang-orang, dan mengembangkankontrol diri.
Secara bersama-sama para peneliti mengakui peringatan yang diungkapkan oleh Greenfield (2004a), penelitian tentang perkembangan sosial dan internet yang dilakukan sampai saat ini menunjukan bahwa, daripada menjadikan anak-anak terisolasi secara sosial, internet dapat menjadi lingkungan yang positif untuk perkembangan sosial. Anak-anak melanjutkan hubungan tatap muka meraka ketika mereka terpisah, dapat dilakukan dengan banyakcara contohnya seperti berhubungan lewat telepon. Memang, teknologi internet memberikan anak-anak kesempatan lebih untuk berinteraksi sosial yang salah satunya bisa dilakukan dengan telepon.Anak bisa berkomunikasi bersamaan dalam jumlah yang besar melalui email, chatting, dan instant massaging.Anak yang merasa terisolasi secara sosial dalam hal tatap muka, merasa depresi, dan/atau kurang percayadiri untuk berkomunikasi di lingkungan sosial.Selanjutnya, anak-anak dapat “mencoba” indetitas pribadi yang berbeda, mendiskusikan masalah pribadi, dan memperoleh informasi pribadi yang relevan tanpa merasa malu.

UNWANTED EXPOSURE TO PORNOGRAPHY AND HATE
Sangat sedikit penelitianyang telah dilakukan mengenai efekpadaanak-anakdaripornografi
dan situskebenciandi Internet. Pornografiadalah
sesuatu lazimdi Internet;gambar-gambar pornoyang tersedia dijutaan situswebdan melaluiratusan ribusumberInternet. Sementaramateri pornografiumumnyacukup jelasdanmudahdisepakati, kebencianlebihberbahaya; kebencianini sulituntukditemukan dandidefinisikan.
Selain internet anak-anak juga dapat mengakses atau melihat pornografi melalui music video, film, majalah dan televisi. Hate (kebencian), mungkin karena sangat berbahaya, hal ini sulit untuk dipahami dan diselidiki. Dalam sebuah penelitian seperempat dari situs ekstrimistis mengaku bahwa kelompok mereka tidak mendukung kebencian atau rasisme.Dan lebih dari 80% mengklaim mereka menentang kekerasan. Banyak dari situs ini memiliki hal yang bertentangan dengan yang mereka ungkapkan, seperti menyangkal rasisme tetapi berseru bahwa Whites sebagai “satu-satunya” ras. Hal ini dapat menyebabkan kebingungan di kalangan anak-anak.

PREDASI DAN BULLYING
Laporan beritadarianak-anak yangterpikat dengan mobiltampaknya akandiganti
oleh laporandarianak-anak yangterpikat
akan Internet. Demikian pula, intimidasiyang sering terjadi di sekolahtampaknya akan bergerakkeInternet. Sama sepertihalnya orang tuayang khawatiranak-anak merekamulaimenjelajahlebih jauh darirumah,mereka sekarangmenjadikhawatir karenaanak-anak merekamenjelajahlebih jauh danlebih lanjut keInternet.
Baru-baru ini, aparat penegak hukum telah mulai penyamaran sebagai anak-anak di internet
untuk memerangi kejahatan seksual.
Dalam kurun waktu 2000-2001 untuk kejahatan seks yang melibatkan Internet terhadap anak-anak ditemukan 508 kasus di mana predator menggunakan Internet untukmemikat anak dan berlanjut menjadi 644 kasus.Mitchell(2005) menyelidiki sampel dari penangkapan ini dan menemukan banyak yang mengaku bersalah dan berhasildituntut. Mitchell et al. (2005)menyimpulkan bahwa internet telah meningkatkan kemampuan lembaga penegak hukumuntuk mendeteksi dan mencegah kejahatan terhadap anak-anak .
Karena sifat anonym yang berlaku di internet, pelecehan yang dilakukan melalui internet dapat menyebabkan gangguan psikologis pada anak.Menurut sebuah penelitian sejumlah anak yang dilaporkan menjadi korban pelecehan internet juga dilaporkan sebagai pelaku pelecehan.Dari penelitian tersebut mengindikasikan bahwa mereka telah membuat komentar kasar atau komentar jahat untuk mempermalukan atau melecehkan seseorang. Ybarra dan Mitchell (2004a) menemukan bahwa dengan banyaknya pelecehan melaluiinternet mungkin menjadi kelanjutan dari adanya bullying di sekolah, tetapi ada beberapa juga yang muncul untuk melecehkan oranglain hanya di internet. Mereka berpedapat bahwa anonimitas diinternet memungkinkan anak-anak lebi agresif daripada diri mereka di dunia nyata.

MENJADI “INTERNET-WISE”
Tiga pendekatan telah digunakan untuk melindungi anak-anak dari efek merugikan dari pengunaan internet. Satu pendekatanadalah untuk mengatur materi apa yang dapat dibagikan atau disalurkan di internet. The Child Online Protection Act (COPA) yang disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1998, melarang penyedia layanan internet komersial membagikan konten yang diarang untuk anak dibawah umur. Pendekatan lain untuk melindungi anak-anak dari bahaya internet yaitu pengembangan perangkat lunak untuk menyaring atau memblokir akses internet anak-anak yang mengarah ke sumber yang tidak sesuai. Kedua pendekatan ini sama-sama muncul untuk melindungi atau mencegah anak-anak mengakses konten yang dilarang.Yang ketiga, dan kemungkinan yang paling sukses adalah pendekatan yang mengajarkan anak-anak untuk kritis menilai sendiri.Kemampuan berpikir kritis mendasari hampir semua pengambian keputusan dan perlu diajarkan, dimulai dari membuat pilihan makanan yang sehat, membuat keputusan yang tepat mengenai perilaku seks, dan banyak mengumpulkan informasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar