Kelompok:
1. Arinda Intan Aulia 11514621
2. Dicky Sanjaya 13514058
3. Ingga Rizki Amalia 15514337
4. Muhamad Dayat 16514911
5. Nurwardah Amaliyah 18514291
6. Sabrina N. A. Kinan 19514908
7. Siti Nurjanah 1A514381
Kelas :
2PA09
Klaustrofobia (Claustrophobia)
Klaustrofobia adalah sebuah kondisi psikis yang ditandai dengan
kecemasan atau ketakutan akan tempat atau ruangan tertutup. Kata
Klaustrofobia sendiri diambil dari dua kata yang berasal dari bahasa
latin yaitu claustrum yang berarti 'tempat atau ruangan tertutup' dan
kata phobos yang berarti 'takut'. Orang yang memiliki gangguan
Klaustrofobia dapat mengalami kecemasan yang sifatnya ringan hingga
berat. Kondisi ini sudah dialami hampir 37 % penduduk dunia.
Gejala Klaustrofobia (Claustrophobia)
Klaustrofobia sebenarnya dianggap sebagai gejala dari sebuah kecemasan
akan kejadian yang pernah mereka alami. Kecemasan muncul dalam fikiran
orang yang mengalami Klaustrofobia bisa jadi karena faktor traumatis
akan hal yang mereka alami tentang kejadian yang tidak ia inginkan pada
ruang tertutup, seperti saat berada dalan lift, dan saat lift mulai
berjalan tiba tiba lift tidak berfungsi dan membuatnya terjebak di
dalamnya. Klaustrofobia umumnya merupkan hasil dari pengalaman di masa
lalu seseorang yang telah menyebabkan mereka untuk menghubungkan ruang
kecil atau ruang tertutup dengan perasaan panik seakan akan ruangan
tersebut dapat membahayakannya.
Klaustrofobia dapat terjadi pada seseorang pada awal kehidupan mereka,
pada masa kanak-kanak atau masa remaja. Klaustrofobia akan menyebabkan
seseorang mengalami perasaan mirip dengan serangan panik, yang dapat
menyebabkan mereka berkeringat, Jantung berdetak cepat, Sesak napas atau
hiperventilasi, napas lebih cepat gemetaran, takut mati, pingsan, dan
mual. Sementara itu, penderita klaustrofobia akan merasakan kecemasan
jika berada di tempat tertentu seperti berada di
ruangan tertutup
seperti di bioskop, mobil dan pesawat.
Jika seseorang mengalami beberapa gejala seperti serangan panik atau
merasa takut terperangkap di dalam tempat tertentu, maka seseorang
tersebut disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin
meminta seseorang yang mengalami gejala kecemasan tersebut untuk
memberikan penjelasan tentang gejala yang ia alami untuk didiagnosis dan
memastikan apakah seseorang tersebut benar benar mengalami
Klaustrofobia atau tidak.
Pengobatan Klaustrofobia (Claustrophobia)
Untuk mengatasi Klaustrofobia (Claustrophobia), ada beberapa metode
pengobatan yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan
Terapi perilaku kognitif. Selain itu, kita juga dapat melakukan
pendekatan holistik yang dapat mencakup terapi pengobatan yang tepat
oleh seorang psikolog, serta penggunaan teknik relaksasi atau metode
pengobatan lain seperti hipnoterapi.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting bagi orang yang menderita Klaustrofobia. Seseorang mendapatkan diperlakukan untuk mengatasi fobia mungkin merasa menantang dan akan memerlukan dukungan dan perawatan dari orang-orang. Psikoterapis dapat meminta anggota keluarga atau teman-teman untuk menghadiri sesi tertentu untuk mendukung orang mencari pengobatan.
Sumber:
http://www.referensisehat.com/2015/10/klaustrofobia-claustrophobia.html
Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting bagi orang yang menderita Klaustrofobia. Seseorang mendapatkan diperlakukan untuk mengatasi fobia mungkin merasa menantang dan akan memerlukan dukungan dan perawatan dari orang-orang. Psikoterapis dapat meminta anggota keluarga atau teman-teman untuk menghadiri sesi tertentu untuk mendukung orang mencari pengobatan.
Sumber:
http://www.referensisehat.com/2015/10/klaustrofobia-claustrophobia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar