Selasa, 10 Oktober 2017

SISTEM

A.      PENGERTIAN SISTEM
Pengertian sistem menurut para ahli (Hutahaean, 2014), adalah:
1.    Menurut Fat sistem adalah suatu himpunan suatu benda nyata atau abstrak (a set of thing) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif.
2.   Menurut Indrajit sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3.  Menurut Jogianto sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
4.       Menurut Murdick, R.G, suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan tertentu.
5.  Pengertian sistem menurut Jerry FutzGerald adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Dengan demikian, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan operasi didalam sistem.

B.       SIFAT-SIFAT DASAR SISTEM
Sifat-sifat dasar dari suatu sistem (Marimin, Tanjung & Prabowo, 2004) antara lain:
1.         Pencapaian tujuan
Orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis kepada sistem, memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai tujuan.
2.         Kesatuan usaha
Kesatuan usaha mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering disebut konsep sinergi.
3.         Keterbukaan terhadap lingkungan
Lingkungan merupakan sumber kesempatan maupun hambatan pengembangan. Keterbukaan terhadap lingkungan membuat penilaian terhadap suatu sistem menjadi relatif atau yang dinamakan equfinality atau pencapaian tujuan suatu sistem tidak mutlak harus dilakukan dengan satu cara terbaik. Tetapi pencapaian tujuan suatu sistem dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai dengan tantangan lingkungan yang dihadapi.
4.         Transformasi
Transformasi merupakan proses perubahan input menjadi output yang dilakukan oleh sistem.
5.         Hubungan antar bagian
Hubungan antar bagian kaitan antara subsistem ini yang akan memberikan analisis sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.
6.         Sistem ada berbagai macam
Antara lain sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem dengan umpan balik.
7.         Mekanisme pengendalian
Mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik yang merupakan suatu bagian yang memberi informasi kepada sistem mengenai efek dari perilaku sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi.

C.           KARAKTERISTIK SISTEM
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya (Fatta, 2007):
1.   Batasan (boundary): penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2.   Lingkungan (environment): segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3.    Masukan (input): sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4.    Keluaran (output): sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component): kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentranfermasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6.   Penghubung (intervace): tempat dimana komponen atau suatu sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7.     Penyimpanan (storage): area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

D.           KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang (Hutahaean, 2014):
1.         Klasifikasi sistem sebagai:
a.      Sistem abstrak (abstract system): sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
b.      Sistem fisik (physichal system): sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2.         Klasifikasi sistem sebagai:
a.   Sistem alamiah (natural system): sistem alamiah adalah sistem ang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
b.   Sistem buatan manusia (human made system): sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human machine system).
3.         Klasifikasi sistem sebagai:
a.   Sistem tertentu (deterministic system): sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat diramalkan.
b.     Sistem tak tentu (probalistic system): sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4.         Sistem diklasifikasikan sebagai:
a.   Sistem tertutup (close system): sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya tidak ada yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relativiely closed system.
b.   Sistem terbuka (open system): sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan luar atau subsistem lainnya. karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar maka harus mempunyai pengendali yang baik.

Daftar Pustaka :

Marimin, Tanjung, H., Prabowo, H. (2004). Sistem informasi manajemen sumber budaya manusia. Jakarta: Grasindo.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: ANDI.

Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar