A. PENGERTIAN
SISTEM
Pengertian sistem menurut para ahli (Hutahaean, 2014),
adalah:
1. Menurut Fat
sistem adalah suatu himpunan suatu benda nyata atau abstrak (a set of thing)
yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan,
berhubungan, berketergantungan, saling mendukung, yang secara keseluruhan
bersatu dalam kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan
efektif.
2. Menurut Indrajit
sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki
unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
3. Menurut Jogianto
sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan
orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.
4. Menurut
Murdick, R.G, suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan
atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan
tertentu.
5. Pengertian sistem
menurut Jerry FutzGerald adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Dengan demikian, sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran tertentu. Pendekatan sistem
yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urutan-urutan
operasi didalam sistem.
B. SIFAT-SIFAT
DASAR SISTEM
Sifat-sifat dasar dari suatu sistem (Marimin, Tanjung &
Prabowo, 2004) antara lain:
1. Pencapaian
tujuan
Orientasi pencapaian tujuan akan memberikan sifat dinamis
kepada sistem, memberi ciri perubahan yang terus menerus dalam usaha mencapai
tujuan.
2. Kesatuan
usaha
Kesatuan usaha mencerminkan suatu sifat dasar dari sistem
dimana hasil keseluruhan melebihi dari jumlah bagian-bagiannya atau sering
disebut konsep sinergi.
3. Keterbukaan
terhadap lingkungan
Lingkungan merupakan sumber kesempatan maupun hambatan
pengembangan. Keterbukaan terhadap lingkungan membuat penilaian terhadap suatu
sistem menjadi relatif atau yang dinamakan equfinality atau pencapaian tujuan
suatu sistem tidak mutlak harus dilakukan dengan satu cara terbaik. Tetapi
pencapaian tujuan suatu sistem dapat dilakukan melalui berbagai cara sesuai
dengan tantangan lingkungan yang dihadapi.
4.
Transformasi
Transformasi merupakan proses perubahan input menjadi output
yang dilakukan oleh sistem.
5. Hubungan
antar bagian
Hubungan antar bagian kaitan antara subsistem ini yang akan
memberikan analisis sistem suatu dasar pemahaman yang lebih luas.
6. Sistem ada
berbagai macam
Antara lain sistem terbuka, sistem tertutup, dan sistem
dengan umpan balik.
7. Mekanisme
pengendalian
Mekanisme ini menyangkut sistem umpan balik yang merupakan
suatu bagian yang memberi informasi kepada sistem mengenai efek dari perilaku
sistem terhadap pencapaian tujuan atau pemecahan persoalan yang dihadapi.
C.
KARAKTERISTIK SISTEM
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan
suatu sistem dengan sistem lainnya (Fatta, 2007):
1. Batasan
(boundary): penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk
didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan
(environment): segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan
asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input):
sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran
(output): sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar
komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan
dalam suatu sistem.
5. Komponen (component): kegiatan-kegiatan atau proses dalam
suatu sistem yang mentranfermasikan input menjadi bentuk setengah jadi
(output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung
(intervace): tempat dimana komponen atau suatu sistem dan lingkungannya bertemu
atau berinteraksi.
7. Penyimpanan
(storage): area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan
tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan
suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai
tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data
yang sama.
D.
KLASIFIKASI SISTEM
Sistem dapat diklasifikasikan dalam beberapa sudut pandang
(Hutahaean, 2014):
1. Klasifikasi
sistem sebagai:
a. Sistem abstrak
(abstract system): sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
b. Sistem fisik
(physichal system): sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik.
2. Klasifikasi
sistem sebagai:
a. Sistem alamiah
(natural system): sistem alamiah adalah sistem ang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
b. Sistem buatan
manusia (human made system): sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat
oleh manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin (human
machine system).
3. Klasifikasi
sistem sebagai:
a. Sistem tertentu
(deterministic system): sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem yang dapat
diramalkan.
b. Sistem tak
tentu (probalistic system): sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.
4. Sistem
diklasifikasikan sebagai:
a. Sistem tertutup
(close system): sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar, sistem bekerja otomatis tanpa ada turut
campur lingkungan luar. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, kenyataannya
tidak ada yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relativiely closed system.
b. Sistem terbuka
(open system): sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya. karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar
maka harus mempunyai pengendali yang baik.
Daftar Pustaka :
Marimin, Tanjung, H., Prabowo, H. (2004). Sistem informasi
manajemen sumber budaya manusia. Jakarta: Grasindo.
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem
informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern.
Yogyakarta: ANDI.
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar